Tidak banyak yang tahu jika hanya terdapat 4 – 10 % konten yang dapat diakses di internet. Sisanya tersembunyi di dasar lautan internet. Sama halnya seperti lautan, internet memiliki zona kedalaman yang sulit dicapai. Jauh di bawah Google, masih ada lapisan gelap yang misterius dan tidak semua orang tahu. Salah satu lapisan tersebut adalah Dark Web atau web gelap atau Darknet. Jika diibaratkan, mesin pencari seperti Google dan Bing berada di lapisan teratas lautan yang hanya berisi ikan-ikan kecil atau yang dapat ditangkap. Sedangkan Dark Web merupakan palung yang berada di dasar lautan dan berisi ikan-ikan ganas menyeramkan yang tidak pernah Anda lihat sebelumnya. Tentunya, ikan-ikan di dalam palung tersebut sangat sulit untuk ditangkap.
Ilma Vienazindyte
Sep 17, 2020 · Bacaan 5 menit
Daftar isi
Dark Web terkadang juga sering disebut Darknet. Apa itu Darknet? Sejatinya, Darknet atau Dark Web adalah satu bagian kecil dari internet berisikan situs-situs web yang menyembunyikan alamat IP mereka dari internet. Untuk melakukan hal tersebut, dibutuhkan program atau teknologi khusus yang juga akan menyembunyikan alamat IP pengunjung. Alat khusus tersebut wajib digunakan untuk mengakses Dark Web. Dengan kata lain jika Anda tidak memilikinya, maka Anda tidak akan dapat mengaksesnya. Selain itu, semua situs Dark Web dikoordinasi melalui jaringan ‘gelap’ dan hampir semua lalu lintasnya dienkripsi.
Jika Anda pernah mendengar tentang Dark Web, Anda pasti mungkin mengetahui apa itu transaksi ilegal. Memang, mayoritas orang menganggap Dark Web adalah tempat yang berbahaya dan banyak tindakan kriminal terjadi disana. Meski sebagian anggapan tersebut benar, tetapi sejatinya Dark Web berfungsi secara sah. Di bawah ini adalah beberapa hal yang mungkin Anda temukan dalam web gelap yaitu:
Berikut adalah beberapa aktivitas ilegal yang biasa dilakukan oleh penjahat siber di Dark Web:
Lalu, apakah Dark Web itu ilegal? Mayoritas negara mengatakan tidak karena Dark Web dapat digunakan untuk aktivitas legal dan ilegal. Hal tersebut bergantung pada siapa yang menggunakannya.
Dark Web awal mulanya ditemukan secara tidak sengaja dari tugas akhir mahasiswa Universitas Edinburgh saat membuat program peer-to-peer file-sharing yang terdesentralisasi. Ian Clarke adalah orang yang membuat proyek ini pada tahun 1999. Proyek tersebut kemudian berkembang menjadi Freenet, sebuah platform untuk berbicara bebas secara online. Freenet kemudian dibuka untuk publik pada tahun 2000 dan memicu perhatian serta permintaan anonimitas saat online. Permintaan ini akhirnya diwujudkan oleh para pemrogram untuk menciptakan Tor dan dirilis ke publik di tahun 2002.
Nama Tor selalu mendampingi istilah Dark Web. Tetapi, apa sebenarnya Tor? Bagaimana cara kerjanya? Tor (The Onion Router) awalnya dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai alat militer untuk bertukar pesan dan informasi secara anonim. Nama perangkat lunak ini berasal dari metode yang digunakannya untuk mengenkripsi pesan. Tor membungkus data dalam berbagai lapisan enkripsi (seperti bawang) dan mengirimkannya melalui jaringan Onion Router. Setiap Router yang dilewati oleh data akan melepaskan lapisan enkripsi dan mengirimkan pesan yang sebagiannya pula telah dienkripsi ke tujuan berikutnya.
Proses ini dilakukan berulang kali hingga pesan di tujuan. Meski teknik ini membuat aktivitas Dark Web menjadi anonim, namun sebenarnya hal ini sangat memperlambat kinerja. Mirip dengan Freenet, pencipta Tor ingin membangun platform yang memungkinkan interaksi secara anonim dan berbagi file. Tor bahkan secara khusus dirancang untuk mereka yang ingin berbagi pengalaman kontroversial terhadap pemerintahan tanpa perlu mengkhawatirkan akibatnya.
Kemudian, pada tahun 2008 Tor merilis sebuah perangkat lunak peramban enkripsi online. Hal ini membuat akses Dark Web menjadi lebih mudah dan mendorong reputasi yang lebih ‘gelap’ pada istilah Dark Web.
Akses ke Dark Web memerlukan peramban khusus. Tor adalah peramban yang populer digunakan. Tor bekerja seperti peramban web biasa namun memiliki koneksi jaringan yang lebih lambat karena lapisan enkripsi yang diterapkannya. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana mencari Dark Web, Anda juga memerlukan mesin pencari seperti DuckDuckGo. DuckDuckGo adalah mesin pencari bagi mayoritas pengguna Dark Web karena dapat mengindeks situs onion.
Namun apabila yang Anda butuhkan hanyalah enkripsi berlapis saat menggunakan Dark Web, ada alternatif lain ketimbang mengunjungi Dark Web. Anda dapat menggunakan VPN. VPN memungkinkan Anda mengakses konten yang diblokir secara geografis sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghindari penyensoran baik dari perusahaan maupun pemerintah. Kabar baiknya, VPN tidak memperlambat koneksi Anda saat menjelajah. Selain itu, Anda juga akan terhindar dari kecurigaan melakukan aktivitas ilegal dan menghindari risiko tanpa batas yang bisa menyasar pengguna Dark Web.
Banyak orang yang tertukar dengan istilah Dark Web/ Darknet dan Deep Web/Deepweb. Seringkali kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian seolah-olah memiliki arti yang sama. Hal ini tidaklah benar karena Deep Web hanya merujuk pada halaman yang tidak terindeks, sedangkan Dark Web merujuk pada halaman yang tidak terindeks dan biasanya terlibat dalam ruang ilegal. Bisa dibilang, letak Dark Web jauh lebih dalam ketimbang Deep Web.
Jadi, Deep Web terdiri dari halaman-halaman yang tidak terindeks karena mesin telusur seperti Google atau Bing gagal melihatnya atau karena dianggap tidak cukup relevan. Sebaliknya, Dark Web berisikan halaman-halaman yang sengaja disembunyikan. Lalu, apakah ada cara masuk Deep Web?. Biasanya, pengguna dapat mengakses Deep Web melalui situs pencarian perpustakaan umum atau dengan menggunakan peramban khusus.
Risiko menjelajahi Dark Web sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Hal ini karena Dark Web melindungi identitas pengguna dan pemilik situs, maka akuntabilitas Dark Web sangat tipis. Apabila pengguna lain Dark Web yang Anda percaya ternyata jahat dan menyerang Anda, maka tidak ada orang yang dapat membantu Anda. Di sisi lain, hal tersebut justru sangat aman bagi jurnalis atau pemberontak yang komunikasinya dipantau oleh organisasi besar dan mungkin pemerintah. Seberapa berbahayanya Dark Web tergantung pada siapa Anda, apa yang Anda lakukan disana dan seberapa paham Anda dengan teknologi. Namun, Anda sebaiknya menghindari Dark Web.
Deep Web tidaklah ilegal. Halaman seperti kotak masuk email dan manajemen akun adalah bagian dari Deep Web. Data dalam Deep Web sebagian besar adalah data latar belakang yang tidak relevan. Serupa dengan Deep Web, berada di Dark Web bukan tindakan ilegal. Meski memiliki banyak halaman yang berbau aktivitas ilegal, namun tujuan diciptakannya Dark Web adalah untuk memberikan anonimitas dan hal tersebut tidak ilegal di sebagian besar negara.
Sayangnya, jaminan aktivitas online yang terenkripsi juga membuka jalan bagi banyak tindakan yang tergolong ilegal. Tindakan-tindakan tersebut tentunya berbahaya dan tak jarang merugikan orang lain. Dengan kata lain, mayoritas pengguna internet mengunjungi Dark Web dengan alasan tertentu. Namun, karena reputasinya yang memfasilitasi berbagai tindakan ilegal, kecurigaan terhadap penggunanya pun timbul. Inilah sebab mengapa Dark Web sebaiknya Anda hindari. Selain itu, mendorong diri Anda untuk terlibat dalam aktivitas Dark Web dapat membuat Anda berada dalam tumpukan masalah.